media video
BAB I
PENDAHULUAN
Dunia pendidikan pada era globalisasi terus berkembang dengan berjalannya waktu. Begitu juga dengan sarana dan prasarana pembantu dalam pembelajaran pada saat ini sudah sangat lengkap. Sehingga penyampaian materi dengan semakin lengkapnya sarana prasaran akan lebih mudah. Sehingga kita bisa menggunakan berbagai mama media pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disampaikan.Dengan merambahnya teknologi di dunia pendidikan membuat sekolah – sekolah dan pengajar pada saat ini sangat terbantu dengan hal tersebut. Sebab dalam mengajar kita bisa menentukan media pembelajaran yang baik buat peserta didik.Teknologi di dunia pendidikan bisa sebagai metode maupun sarana bagi pendidik dan sumber bagi peserta didik. Sebagai metode teknologi sebagai pembelajaran menjadi lebih menarik. Sebagai sarana teknologi merupakan alat untuk memperlancar proses dalam pembelajaran. Sedangkan sebagai sumber belajar tekonologi sebagai salah satu penyedia informasi bagi peserta didik.Dengan semakin berkembangnya media pembelajaran membuat pendidik dapat mengajar dengan mudah. Dari beberapa media pembelajaran ada salah satu media pembelajaran atau teknologi pembelajaran yaitu pembelajaran audio visual. Seperti apa yang dikatakan oleh Syeful bahri,Aswan Zain ( 2002 ) dalam Strategi Belajar Mengajar, mengatakan bahwa media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi suara dan gambar.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
- Jenis media apa yang efektif digunakan untuk pembelajaran teknik pemesinan atau otomoti?
- Mengapa media pembelajaran tersebut efektif dalam proses pembelajaran ?
Untuk mengetahui media yang tepat digunakan untuk menyampaikan materi teknik pemesinan.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Media yang Digunakan
Pemanfaatan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan berpengaruh secara psikologis kepada siswa (Hamalik, 1994). Sudjana dan Rivai (1992) mengemukakan beberapa manfaat media dalam proses belajar siswa, yaitu: (i) dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa karena pengajaran akan lebih menarik perhatian mereka; (ii) makna bahan pengajaran akan menjadi lebih jelas sehingga dapat dipahami siswa dan memungkinkan terjadinya penguasaan serta pencapaian tujuan pengajaran; (iii) metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata didasarkan atas komunikasi verbal melalui kata-kata; dan (iv) siswa lebih banyak melakukan aktivitas selama kegiatan belajar, tidak hanya mendengarkan tetapi juga mengamati, mendemonstrasikan, melakukan langsung, dan memerankan.
Maka dari itu pemilihan media audio visual gerak dalam bentuk video efektif digunakan dalam pembelajaran teknik pemseinan. Misalnya, dalam penyampaian cara kera pembubutan atau cara kerja pengerjaan benda menggunakan mesin frais. Dalam media audio visual gerak berupa video terdapat gambar – gambar yang bergerak yang bisa diatur kecepatannya. Sehingga, peserta didik akan lebih memahami dan mengerti bagaiaman mekanisme sistem pembakaran tersebut. Video itu berkenaan dengan apa yang dapat dilihat, utamanya adalah gambar hidup (bergerak; motion), proses perekamannya, dan penayangannya yang tentunya melibatkan teknologi. Selain itu juga Video merupakan media komunikasi yang sangat cepat ditangkap informasinya oleh manusia. Karena tampilannya selain berupa gambar juga berupa suara dan gerak.
B. Analisis Pemilihan Media
Media audio visual gerak berapa video dipilih karena video dapat memuat gambar, suara, garis, simbol dan gerak. Sehingga dalam video akan terdapat suatu gambar yang bergerak yang akan menarik perhatian dan menambah motivasi peserta didik untuk memahami pembelajaran teknik pemesinan. Hal ini sesuai dengan pengertian media pembelajaran video menurut Cheppy Riyana (dalam Aria : 2013) media video pembelajaran adalah media yang menyajikan audio dan visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur, teori aplikasi untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran. Video merupakan bahan pembelajaran tampak dengar (audio visual) yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan/materi pelajaran. Dikatakan tampak dengar kerena unsur dengar (audio) dan unsur visual/video (tampak) dapat disajikan serentak.
Video merupakan salah satu media massa jenis elektronik yang berfungsi untuk menyampaikan informasi kepada audiens sasaran agar terjadi perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Terdapat beberapa unsur penting dalam media massa yaitu: (1) adanya sumber informasi; (2) isi pesan; (3) saluran informasi (media); (4) audiens sasaran (masyarakat); (5) umpan balik audiens sasaran. Selanjutnya menurut Smaldino, Lowther, dan Russell (dalam Aria : 2013), video tersedia untuk hampir seluruh jenis topik dan untuk jenis pemelajar di seluruh ranah pengajaran kognitif, afektif, kemampuan motorik, interpersonal. Mereka bisa membawa para pembelajar hampir ke mana saja memperluas minat siswa melampaui dinding ruang kelas. Benda-benda yang besar untuk dibawa kedalam kelas, peristiwa yang berbahaya untuk diamati seperti gerhana matahari. Waktu dan biaya dari kunjungan lapangan bisa dihindari.
Pemilihan media audio visual gerak berupa video dalam pembelajaran teknik pemesinan dipiih karena :
- Pendidik kesulitan dalam menyampaikan materi harus menggambar terlebih dahulu di papan tulis.
- Apabila pendidik menyampaikan dengan melihat langsung benda atau mesin perkakas maka hanya fokus pada satu mesin saja sehingga satu mesin untuk semua peserta didik yang banyak tidak efektif.
- Proses penyampaian pembelajaran dengan cara ceramah saja atau menggambar di papan tulis tidak dapat dilakukan secara berulang. Sehingga peserta didik akan muda lupa.
- Keterbatasan waktu dalam proses penyampaian materi
- Menjelaskan proses, keterampilan gerak dengan metode ceramah akan menyebabkan pemahaman yang berbeda antar peserta didik.
Hal tersebut sesuai dengan karakteristik Video menrurut Yudhi Munadi (2013 : 127), yaitu :
- Mengatasi keterbatasan waktu dan jarak
- Video dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan
- Pesan yang disampaikan cepat dan mudah dimengerti
- Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa
- Mengembangkan imajinasi peserta didik
- Memperjelas hal – hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang lebih realistik
- Sangat kuat mempengaruhi emosis seseorang
- Sangat baik menjelaskan suatu proses dan keterampilan, mampu menunjukan rangsangan yang sesuai dengan tujuan dan respn yang diharapkan dari siswa
- Semua peserta didik dapat belajar dari video, baik yang pandai maupun yang kurang pandai
- Menumbuhkan minat dan motivasi belajar
- Dengan video siswa dapat segera dilihat kembali.
Ronal Anderson, (1987: 104) mengemukakan tentang beberapa tujuan dari pembelajaran menggunakan media video yaitu mencakup tujuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketiga tujuan ini dijelaskan sebagai berikut :
l. Tujuan Kognitif
- Dapat mengembangkan kemampuan kognitif yang menyangkut kemampuan mengenal kembali dan kemampuan memberikan rangsangan berupa gerak dan sensasi.
- Dapat mempertunjukkan serangkaian gambar diam tanpa suara sebagaimana media foto dan film bingkai meskipun kurang ekonomis.
- Video dapat digunakan untuk menunjukkan contoh cara bersikap atau berbuat dalam suatu penampilan, khususnya menyangkut interaksi manusiawi.
2. Tujuan Afektif
Dengan menggunakan efek dan tekhnik, video dapat menjadi media yang sangat baik dalam mempengaruhi sikap dan emosi.
3. Tujuan Psikomotorik
- Video merupakan media yang tepat untuk memperlihatkan contoh keterampilan yang menyangkut gerak. Dengan alat ini diperjelas baik dengan cara memperlambat ataupun mempercepat gerakan yang ditampilkan.
- Melalui video siswa langsung mendapat umpan balik secara visual terhadap kemampuan mereka sehingga mampu mencoba keterampilan yang menyangkut gerakan tadi.
Media video juga dapat digunakan berulang-ulang kali dan media video dapat dimanfaatkan pada jangka waktu yang panjang dalam proses pembelajaran selama isi dari media video tersebut masih relevan dengan materi yang ada (Sudirman, 1992 dalam Boy F, dkk).
Meskipun didalam video sudah terdapat suara tetapi pendidik juga wajib menyampaikan materi ajar secara langsung kepada siswa. Hal ini bertujuan agar peserta didik lebih memahami hal yang sudah di lihat atau di tonton. Selain itu, pada proses pembelajaran akan terjadi komunikasi antara pendidik dan peserta didik, sehingga proses pembelajaran berjalan efektif sesuai dengan tujuan pembelajaran. Menurut Newby, Stepich, Lehman & Russel (dalam Andi : 2013) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat membawa pesan untuk pencapaian tujuan pembelajaran. Tujuan penggunaan media pembelajaran adalah untuk mempermudah komunikasi dan meningkatkan hasil belajar. Dengan penayangan video, pelajar dapat merasa seolah-olah mereka berada atau turut serta dalam suasana yang digambarkan.
C. Kelebihan Dan Kelemahan Media Audio Visual
1) Kelebihan dan kekurangan Media Audio Visual, video adalah sebagai berikut :
- Kelebihan Media Audio Visual.
- Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka).
- Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar bergerak, obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film atau gambar, Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame lapse atau high speed photografi, Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dll.
- Media audio visual bisa berperan dalam pembelajaran tutorial.
- Kekurangan Media Audio Visual.
- Menekankan pentingnya materi daripada proses pengembangan- nya dan tetap memandang materi audio-visual sebagai alat bantu
- Media audio visual cenderung menggunakan model komunikasi satu arah.
- Media audio-visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karna media audio-visual cenderung tetap di tempat.
2). Keuntungan dan kekurangan media audio visual menurut Daryanto (2011: 79), mengemukakan beberapa kelebihan penggunaan media video, antara lain :
- Video menambah suatu dimensi baru di dalam pembelajaran, video menyajikan gambar bergerak kepada siswa disamping suara yang menyertainya.
- Video dapat menampilkan suatu fenomena yang sulit untuk dilihat secara nyata.
Sedangkan kekurangannya, antara lain :
1. Opposition
Pengambilan yang kurang tepat dapat menyebabkan timbulnya keraguan penonton dalam menafsirkan gambar yang dilihatnya.
2. Material pendukung
Video membutuhkan alat proyeksi untuk dapat menampilkan gambar yang ada di dalamnya.
3. Budget
Untuk membuat video membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
DAFTAR PUSTAKA
Boy Fechera; Maman; dkk. 2013. Desain dan Implementasi Media Video Prinsip – Prinsip Alat Ukur Listrik dan Elektronika. http://jurnal.upi.edu/file/02._ Boy_Fechera_p115-126_1.pdf diunduh 26 April 2014 pukul 14:36 WIB. Jurnal, Volume VIII, No.2, September 2012 : 115-126. Universitas Pendidikan Indonesia : PTE.
Hamalik, O. 1994. Media Pendidikan, cetakan ke-7. Bandung: Penerbit PT. Citra Aditya Bakti.
Http://www. Fthesis.binus.ac.id ( Diakses pada tanggal 27 April 2014 pada pukul 20.30 )
Kristanto, Andi. 2011. Pengembangan Model Media Video Pembelajaran http:// jurnal-teknologi-pendidikan.tp.ac.id/pengembangan-model-media-video pembelajaran-mata-kuliah-pengembangan-media-videotv-program-studi-teknologi-pendidikan-fakultas-ilmu-pendidikan-universitas-negeri surabaya.pdf diunduh pada tanggal 25 April 2014 pukul13:07 WIB. Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.11 No.1, April 2011 (12-22). UNESA : FIP.
Nurseto, Tejo. 2011. Membuat Media Yang Menarik http://journal.uny.ac.id/index .php/jep/article/viewFile/706/570 diunduh pada tanggal 26 April 2013 pukul 13:08 WIB. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 8 Nomor 1, April 2011. UNY : Fakultas Ekonomi.
Pramudito, Aria. 2013. Pengembangan Media Pembelajaran Video tutorial Pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Standar Kompetisi Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut Di SMK Muhammadiyah 1 Playen. http://eprints.uny.ac.id/10393/1/Jurnal%20Penelitian.pdf diunduh pada tanggal 26 April 2014 pukul 11:01 WIB. Universitas Negeri Yogyakarta : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin.
Sudjana, N. & Rivai, A. 1992. Media Pengajaran. Bandung: CV. Sinar Barum Bandung.
Syeful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta.
Yudhi, Munadi. 2013. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta : Referensi (GP Press Group)
0 komentar:
Posting Komentar