Manchester United

Kamis, 15 Mei 2014

Metode Karyawisata

Metode Karyawisata


BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan yang bertujuan untuk menyalurkan bahan pembelajaran (materi), sehingga dapat meningkatkan rasa ingintahu siswa, merangsang perhatian dan pikiran siswa dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan belajar. Selain sebagai alat bantu guru dalam mengajar, media pembelajaran juga berfungsi sebagai alat bantu siswa dalam memahami dan mengerti pelajaran yang sedangdipelajari. Dalam pembelajaran terdapat dua media pembelajaran, yaitu media pembelajaran dua dimensi dan tiga dimensi.
Media dua dimensi adalah alat pembelajaran atau alat peraga yang hanya memiliki ukuran panjang dan lebar. Media dua dimensi ini hanya menyangkut sesuatu yang diam. Media pembelajaran dua dimensi dapat berupa media grafis, media bentuk papan,  dan media cetak.
Media pembelajaran tiga dimensi merupakan media pembelajaran yang sangat berpengaruh pada pembelajaran yang efektif karena media tiga dimensi ini berwujud sebagai benda asli baik benda hidup maupun benda mati. Media tiga dimensi biasanya dapat menciptakan pengalaman langsung bagi siwa. Contohnya dalam pembelajaran, guru mengajak siswa untuk melakukan suatu eksperimen. Sehingga, siswa lebih mengerti dan memahami materi yang dipelajari.
Proses belajar yang diterapkan tidak harus selalu didalam kelas, sehingga perlu adanya variasi agar proses belajar tidak membosankan bagi siswa. Siswa perlu dilibatkan secara langsung dalam kegiatan belajar ini. Dengan keterlibatan siswa secara langsung dapat menumbuhakn rasa ingin tahu yang tinggi, mendorong siswa membangun pengetahuan baru, dan menciptakan ide – ide baru.. Dengan proses belajar diluar kelas akan menciptkan terjadinya interaksi sosial dalam pembelajaran. Kegiatan belajar yang dilakukan diluar kelas contonya yaitu kegiatan karya wisata atau widya wisata. Dalam makalah ini, akan dibahas mengenai karya wisata.

I.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dibahas pada makalah ini adalah sebagai berikut :
  1. Apa pengertian karyawisata ?
  2. Mengapa  perlu adanya kegiatan karyawisata sebagai media pembelajaran?
  3. Apa manfaat kegiatan karyawisata dalam proses belajar ?
  4. Apa kelebihan dan kelemahan dari mediapembelajaran karywisata ?

I.3. Tujuan

  1. Tujuan dari penyusunana makalah ini yaitu:Memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Pembelajaran
  2. Untuk mengetahui tentang karyawisata sebagai salah satu media pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses belajar
  3. Untuk mengetahui manfaat, kelebihan dan kelemahan dari metode karyawisata
  4. Menambah wawasan bagi guru atau pengajar tentang media pembelajaran yang dapat dilakukan di luar kelas.





BAB II
PEMBAHASAN

II.1. Pengertian Karyawisata

Karyawisata adalah kegiatan belajar yang dilakukan dengan melakukan kunjungan ke suatu tempat di luar kelas dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Karyawisata berarti kunjungan siswa keluar sekolah untuk mempelajari obyek tertentu yang sesuai dengan materi yang akan atau yang telah diajarkan.
Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud. Sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam rangka memperluas pengetahuan. Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan, museum, pabrik, bengkel, tempat-tempat ibadah, dan lain sebagainya. Menurut Syaiful Bahri, metode karya wisata mempunyai sinonim kata, antara lain widya wisata dan study tour. Tujuan dari karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan.
Penggunaan media ini berdasarkan alasan-alasan pertimbangan dimana guru yang bersangkutan harus lebih mengetahuinya. Pada umumnya, alasan pemakaian media ini ialah karena obyek yang akan dipelajari tidak dapat dibawa ke dalam kelas dan hanya dapat dipelajari di tempat dimana obyek itu berada. Sebab-sebabnya adalah antara lain:
1)Obyeknya terlalu besar
Obyek yang akan diamati tidak memungkinkan untuk dibawa ke sekolah karena samgat terlalubesar.

2)    Obyeknya akan mengalami perubahan atau kerusakan jika dipindahkan dari tempatnya
Misalnya dalam Ilmu Pengetahuan Alam dimana guru akan mengajarkan dan memperlihatkan tanaman yang dinamakan “Putri Malu”. Tanaman ini jika tersentuh sedikit saja akan segera menutup dan mengatup daun-daunnya sehingga tidak dapat lagi dilihat bagaimana tanaman itu sesungguhnya jika daun-daunnya masih terbuka.

3)    Obyeknya terlampau berat
Karena beratnya tentu saja suatu obyek itu tidak akan dapat diminta untuk dimasukan ke halaman sekolah karena halaman akan rusak.

4)    Obyeknya berbahaya jika dibawa ke kelas
Misalnya guru akan menjelaskan jenis-jenis binatang buas. Tentunya guru tidak akan dapat membawa harimau dan singa ke kelas, karena seandainya hal itu dapat dilakukan, tetap faktor keamanannya tidak dapat dipertanggungjawabkan.

5)    Obyeknya hanya terdapat di suatu tempat tertentu.
Misalnya pada suatu ketika diberi tahukan dalam surat kabar bahwa di Kebun Raya Bogor telah berkembang apa yang disebut Bunga Bangkai Raksasa. Bunga itu tidak dapat dan tentu tidak boleh diangkut ke tempat lain. Oleh karena itu, jika guru bermaksud memperkenalkan bunga raksasa tersebut kepada murid-murid, maka jalan satu-satunya ialah berkaryawisata.
Karyawisata  bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran. hal ini diharapkan bukan hanya sekedar untuk rekreasi saja, akan tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat realitanya. Jadi penggunaan teknik atau metode karya wisata adalah “cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaran.

II.2. Karyawisata Sebagai Media Pembelajaran

Metode karyawisata merupakan media pembelajaran dimana siswa dapat melihat secara langsung sesuai pengamatannya atau obyek yang diamati. Sehingga siswa lebih memahami tentang materi pelajaran. Dengan adanya karyawisata siswa dapat menumbuhkan rasa semangat baru untuk belajar sungguh – sungguh dan menciptakan pengetahuan baru atau pengetahuan yang luas dalam pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan sempurna. Agar metode karyawisata ini ini menjadi media pembelajaran yang efektif, maka seorang pendidik harus mampu menguasai situasi, kondisi, dan kelebihan – keliebihan obyek yang dikunjungi. Karena apabila, seorang guru atau oendidik tidak mampu menguasai hak tersebut, maka karyawisata tersebut hanya akan dijadikan ajang bersenang – senang atau piknik saja.
II.2.1.Langkah Pelaksanaan
Teknik karya wisata ini digunakan karena memiliki tujuan siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dari obyek yang dilihatnya, dapat turut menghayati serta dapat bertanya jawab. Sehingga mereka mampu memecahkan persoalan yang dihadapinya dalam pelajaran, ataupun pengetahuan umum. Juga mereka bisa melihat, mendengar, meneliti dan mencoba apa yang dihadapinya, agar nantinya dapat mengambil kesimpulan, dan sekaligus dalam waktu yang sama siswa  bisa mempelajari beberapa mata pelajaran. Agar penggunaan media karyawisata dapat menjadi media yang efektif, maka pelaksanaanya harus memperhatikan langkah – langkah sebagai berikut :
1.    Tahap persiapan
Dalam tahap ini guru atau pengajar perlu untuk : 
a. Menetapkan tujuan yang jelas diadakannya  karyawisata
b. Berdiskusi kepada siswa untuk menentukan waktu dan tempat yang akan dikunjungi untuk pengamatan obyek yang sesuai denga materi yang dipelajari
c. Menghubungi pemimpin atau pengelola tempat yang akan dikunjungi untk merundingkan segala sesuatunya
d. Menyusun perencanaan yang masak, membagi siswa dalam beberapa kelompok
e. Memberikan sedikit materi belajar agar siswa tidak terlalu asing dengan obyek yang diamati nantinya
Sedangakan siswa perlu mempersiapkan pertanyaan – pertanyaan yang akan diajukan pada narasumber nantinya.
2.    Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan karyawisata adalah dengan :
a. Memelihara tata tertib dan kedisiplinan selama karyawisata dilaksanakan.
b. Melaksanakan karyawisata sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan.
c. Mengamati atau mempelajari obyek yang ada pada tempat tersebut, dan mencatat segala informasi yang diperoleh.
d.Setelah selesai, siswa atau rombongan kembali ke sekolah.
3. Tahap akhir karyawisata
a. Siswa mengadakan diskusi antar anggota kelompok, kemudian menyusun laporan yang berupa informasi yang mereka peroleh sebagai hasil karyawisata dengan menyertakan gambar, grafik dan lain sebagainya. 
b.  Guru atau pengajar meminta kesan dan pesan sebagai bahan evaluasi agar lebih baik untuk pelaksanaan karyawisata kedepannya.

II.2.2. Kegiatan yang Dilakukan
Dalam karyawisata dilakukan suatu kunjungan ke suatu tempat yang memiliki obyek yang sesuai. Dalam karyawisata dapat menambah semangat dan rasa ingin tahu siswa, karna siswa dapat langsung bertanya pada narasumber yang bersangkutan dengan obyek yang diamati. Dalam metode ini terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan yaitu :
a.    Observasi
Observasi merupakan tahapan yang paling pentingan penting dari proses belajar. Observasi dilakukan oleh siswa untuk melakukan penelitian atau mempelajari obyek yang sedang diamati. Dari kegiatan obeservasi ini, maka siswa dapat mendapatkan pengalaman langsung melalui kegiatan yang mereka lakukan. Teknik observasi merupakn cara pemahaman yang paliang alamiah dalam usaha mamperoleh penjelasan mengenai objek-objek dan kejadian-kejadian kehidupan nyata. Oleh karena itu teknik observasi merupakan teknik yang paling penting dalam pelaksanaan karyawisata.
b.    Wawancara
Siswa biasanya masih kurang jelas apabila hanya mengamati suatu obyek yang diamati.  Hal itu mungkin dikarenakan obyek yang diamati terlalu asing bagi siswa. Maka dari itu untuk memperoleh kejelasan yang belum dimengerti, perlu adanya wawasan tambahn dengan melakukan kegiatan wawancara kepada orang atau narasumber yang menguasai bidangnya atau obyek yang sedang diamati
c.    Diskusi
Diskusi merupakan kegiatan penyempurna yang dilakukan setelan tahap observasi dan wawancara. Dalam diskusi ini dapat dilakukan di tempat yang telah diatur di tempat yang dikunjungi. Guru, siswa, dan atau narasumber dapat saling bertukar pendapat atau saling memperjelas tentang obyek yang diamati. Sehingga, diskusi ini dapat memantapkan, memperjelas, menambahan wawasan segala sesuatu yang telah diamati.
Metode field trip atau karya wisata merupakan suatu perjalanan atau pesiar yang dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar, terutama pengalaman langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Meskipun karya wisata memiliki banyak hal yang bersifat non akademis, tujuan umum pendidikan dapat segera dicapai, terutama berkaitan dengan pengembangan wawasan pengalaman tentang dunia luar.

II.3. Manfaat Karyawisata
Karyawisata sebagai media pembelajaran memliki beberapa manfaat untuk mendukung proses belajar. Dengan melihat obyek secara langsung dapat memberikan pengertian yang lebih jelas terhadap pokok masalah atau materi yang sedang dibahas. Karyawisata juga dapat membangkitkan dan menumbuhkan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap suatu hal serta mempercepat pemahaman siswa terhadap suatu obyek.
Pemilihan tempat karyawisata juga harus sesuai dengan materi ajar yang dibahas. Hal itu bertujuan agar tujuan dari karyawisata tercapai dengan sempurna. Dengan karyawisata siswa dan guru dapat menciptakan pengalaman lansung bagi dirinya, sehingga muncul pengetahuan – pengetahuan baru. Siswa dapat berinteraksi social dengan baik dan bersikap lebih terbuka, objektif, aktif, dan luas pandangan mereka terhadap dunia luar. Karyawisata dapat menyajikan secara kongkrit dan menghindari verbalisme, dapat menunjukkan obyek secara utuh baik konstruksi maupun cara kerjanya, dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas, dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas
Karena itulah teknik karya wisata dapat disimpulkan memiliki keunggulan sebagai berikut:
a)    Siswa dapat berpartisispasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para petugas pada obyek karya wisata itu, serta mengalami dan menghayati langsung apa pekerjaan mereka. Hal mana tidak mungkin diperoleh disekolah, sehingga kesempatan tersebut dapat mengembangkan bakat khusus atau ketrampilan mereka,
b)    Siswa dapat melihat berbagai kegiatan para petugas secara individu maupun secara kelompok dan dihayati secara langsung yang akan memperdalam dan memperluas pengalaman mereka 
c)    Dalam kesempatan ini siswa dapat bertanya jawab, menemukan sumber informasi yang pertama untuk memecahkan segala persoalan yang dihadapi, sehingga mungkin mereka menemukan bukti kebenaran teorinya, atau mencobakan teorinya ke dalam praktek 
d)    Dengan obyek yang ditinjau itu siswa dapat memperoleh bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman yang terintegrasi, yang tidak terpisah-pisah dan terpadu.

II.4. Kelebihan dan Kelemahan Karyawisata
II.4.1. Kelebihan karyawisata
Keuntungan atau kelebihan yang diperoleh melalui karyawisata adalah sebagai berikut :
  1. Siswa memperoleh pengalaman langsung sehingga proses belajar menjadi lebih bermakna. Dengan obyek yang ditinjau itu siswa dapat memperoleh bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman yang terintegrasi, yang tidak terpisah-pisah, dan terpadu
  2. Membangkitkan minat siswa untuk menyelidiki, melatih seni hidup bersama dan tanggung jawab bersama. Menciptakan kepribadian yang komplit bagi guru dan siswa. Mengintegrasikan pengajaran di kelas dengan kehidupan dunia nyata. Siswa dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada di lingkungannya, sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak asing dengan kehidupan di sekitarnya, serta dapat memupuk cinta lingkungan
  3. Siswa dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang  dilakukan oleh para petugas pada obyek wisata itu, serta mengalami dan menghayati langsung apa pekerjaan mereka. Hal mana tidak diperoleh di sekolah, sehingga kesempatan tersebut dapat mengembangkan bakat khusus atau keterampilan mereka
  4. Siswa dapat melihat berbagai kegiatan para petugas yang berada di obyek itu secara individu maupun secara kelompok dan menghayati secara langsung, yang akan memperdalam dan memperluas pengalaman mereka.
  5. Dalam kesempatan ini, siswa dapat bertanya jawab, menemukan sumber informasi yang pertama untuk memecahkan segala persoalan yang dihadapi, sehingga mungkin mereka menemukan bukti kebenaran teorinya atau mencobakan teorinya ke dalam praktek. 
  6. Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa duduk di kelas berjam-jam, sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi.
  7. Hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan dengan situasi dan keadaan yang sebenarnya atau bersifat alami.
  8. Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih faktual sehingga kebenarannya lebih akurat. Kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif sebab dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mengamati, bertanya atau wawancara, membuktikan dan mendemonstrasikan, menguji fakta, dan lain-lain.
  9. Sumber belajar menjadi lebih kaya sebab obyek yang dapat dipelajari bisa beraneka ragam seperti dari aspek sosial, lingkungan alam, dan lain-lain.

II.4.2. Kelemahan karyawisata
Selain memiliki kelebihan, karyawisata juga memiliki kekurangan. Kekurangan dari karyawisata adalah sebagai berikut :
  1. Tidak bisa menjangkau sasaran dalam jumlah yang besar,
  2. Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi lebih prioritas daripada tujuan utama, sedang unsur studinya menjadi terabaikan
  3. Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan dan mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi permasalahan,
  4. Pada umumnya akan mengambil waktu jam pelajaran untuk mata pelajaran lainya. Dengan kata lain, akan menghabiskan waktu yang agak banyak. Padahal, jadwal pelajaran sudah ditetapkan sehingga dengan demikian mata-mata pelajaran lainya akan dirugikan.
  5. Mengajar murid-murid dialam terbuka lebih sukar dibandingkan dengan dikelas. Perhatian murid-murid lebih terpengaruh oleh situasi disekitar obyek sehingga pemusatan perhatian pada waktu observasi dilakukan memerlukan pengawasan yang ketat dari guru
  6. Sukar memegang ketertiban dan disiplin mengingat bahwa murid-murid lebih bebas bergerak kesana kemari. Lain halnya dengan dikelas dimana murid-murid duduk dibangku atau dikursinya. Kemungkinan terjadinya kecelakaan lebih banyak mengingat  bahwa murid-murid lebih bebas bergerak dan berkeliaran.
  7. Memerlukan biaya yang lebih mahal daripada pembelajaran disekolah.


BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

III.1. Simpulan
Dari pembahasan yang telah dibahas diatas, maka dapat dijadikan beberapa simpulan yaitu sebagai berikut :
  1. Karyawisata adalah media pembelajaran yang dilakukan diluar kelas dengan melihat obek penelitian secara langsung. Karyawisata bertujuan untuk memepalajari suatu obyek tertentu yang sesuai dengan materi pembelajaran.
  2. Karyawisata bertujuan untuk menciptakan pengetahuan atau wawasan baru siswa, menciptakan pengalaman langsung, dan menumbuhkan rasa ingin tahu yang tinggi serta menambah semangat untuk terus belajar.
  3. Kelebihan dari metode karyawisata ini adalah memberikan pengalaman secara langsung, penyajian secara kongkrit dan menghindari verbalisme, dapat menunjukkan obyek secara utuh baik konstruksi maupun cara kerjanya, dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas, dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas, membangkitkan minat siswa untuk menyelidiki, melatih seni hidup bersama dan tanggung jawab bersama, menciptakan kepribadian yang komplit bagi guru dan siswa, mengintegrasikan pengajaran di kelas dengan kehidupan dunia nyata.
  4. Selain memiliki kelebihan, karyawisata juga memiliki kekurangan. Kelemahan dari karyawisata adalah tidak bisa menjangkau sasaran dalam jumlah yang besar, sulit dalam pengaturan waktu, memerlukan biaya yang mahal, apabila guru tidak dapat menguasai peserta maka hanya akan dijadikan sebagai kegiatan piknik atau rekreasi.  Sukar memegang ketertiban dan disiplin mengingat bahwa murid-murid lebih bebas bergerak kesana kemari.


III.2. Saran
Dari pembahasan dan simpulan diatas dapat dituiskan saran – saran sebagai berikut :
a. Saran untuk guru atau pengajar
  1. Merencanakan dan mempersiapkan secara matang sebeum pelaksanaan karyawisata,
  2. Menentukan tempat yang sesuai dengan obyek yang akan dipelajari sesua dengan materi pembelajaran yang dibahas.
  3. Menyusun tata tertib yang berlaku selama pelaksanaan karyawisata berlangsung,
  4. Memberikan tugas kepada siswa yang dikumpulakan setelah karyawisata, agar siswa dalam pelaksanaan karyawisata memperhatikan dan mempelajari obyek dengan benar dan serius.
b. Saran untuk siswa
  1. Menaati tata tertib yang berlaku, sehingga kedisiplinan dan kenyamaan tetap terjaga selama karyawisata,
  2. Aktif dalam mempelajari obyek yang ada di tempat tersebut. Apabila kurang jelas dapat berdiskusi atau bertanya dengan narasumber yang ada,
  3. Mencatat segala informasi yang diterima. Kemudian menyusun laporan setelah kegiatan karya wisata.


BAB IV
IMPLIKASI

Dari pembahasan dari makalah ini, terdapat beberapa kesimpulan yang dapat di implikasikan. Karyawisata adalah salah satu media pembelajaranyang dilakukan di luar kelas. Karyawisata bertujuan untuk mengamati obyek tertentu yang kaitannya dengan materi pembelajaran yang sedang dibahas. Dengan adanya karyawisata maka akan terjadi suatu interaksi sosial dengan lingkungan di luar sekolah. Dari kegiatan karyawisat timbul dampak seperti berikut :
1)    Dampak bagi guru
a. Karyawisata dapat menambah wawasan dan pengetahuan guru yang ada pada obyek yang diamati
b. Dapat bertukar pendapat dengan narasumber atau orang yang ahli dalam obyek yang dipelajari
c.Guru lebih menguasai materi pembelajaran yang akan disampaikan pada siswa
2)    Dampak bagi siswa atau peserta
a. Siswa dapat menciptakan pengalaman langsung karena dalam karyawisata dilakukan kegiatan observasi
b. Memperjelas obyek yang diamati. Dengan melakukan wawancara kepada ahlinya, hal yang belum dimengerti bias dimengerti
c.Menambah wawasan, pengetahuan baru, dan penemuan yang belum diketahui sebelumnya
d.Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa duduk di kelas berjam-jam, sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi.
Dampak negatif dari karyawisata adalah kegiatan belajar ini hanya dijadikan ajang untuk rekreasi. Sehingga, tujuan dari kegiatan ini dapat tercapai dengan maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Bahri, Syaiful. 2010.  Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1989.  Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Husna, Muhammad. 2012. Karyawisata Sebagai Media Pembelajaran. http:// muhammad-husna.blogspot.com/2012/05/karyawisata-sebagai-media-pembelajaran.html diakses pada tanggal 7 Oktober 2013.

Mutmainnah, Ani. 2012. Karyawisata Sebagai Media Pembelajaran. http:// animutmainnah.blogspot.com/2012/05/karyawisata-sebagai-media-pembelajaran.html diakses pada tanggal 8 Oktober 2013.

Santyasa, I Wayan. 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Universitas Pendidikan Ganesha.

0 komentar:

Posting Komentar